Pernahkah
anda mendengar istilah arsitektur? Tentu pernah, bukan? Namun bagaimana jika
dengan arsitektur komputer? Sudah lazim atau masih asing kah? Dalam artikel
kali ini, saya akan membahas tentang “Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi
Manusia”. Pertama-tama saya akan sedikit memberi penjelasan tentang pengertian
dari arsitektur komputer, dan komponen-komponen yang ada pada arsitektur
komputer, berdasarkan apa yang telah saya kutip dari beberapa sumber.
Arsitektur
komputer adalah, konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu
sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana blue print dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian hardware yang didesain kecepatan
prosesnya dan sistem interkoneksinya. Arsitektur komputer memiliki 4 komponen,
yaitu input, pemroses, penyimpanan
dan output.
1.
Input adalah, peralatan masukan yang
berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu
memori dan prosesor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.
2.
Pemroses
adalah, bagian dari komputer yang mengendalikan seluruh proses pengolahan
data mulai dari membaca data dari peralatan input,
mengolah atau memproses sampai pada mengeluarkan informasi ke peralatan output. Alat pemroses pada komputer
adalah Control Processing Unit atau
yang biasa kita kenal dengan CPU.
3.
Penyimpanan
adalah, penyimpan semua informasi non aktif di dalam komputer, penyimpanan
ini dibedakan atas serial acces
contohnya tape drive dan direct acces, hard disk, disket, CD dan
DVD, ROM, dsb.
4.
Output adalah, peralatan yang
berfungsi untuk menampilkan data, instruksi dan informasi dalam bentuk teks
grafik atau gambar.
Yang kedua saya akan sedikit
menjelaskan mengenai struktur kognisi manusia. Anda yang mempelajari psikologi
pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “kognitif”, namun berbeda dengan yang
belum mempelajari psikologi, mungkin belum semua paham akan makna dari kognitif/kognisi
itu sendiri.
Tokoh psikologi yang terkenal
dengan teori kognitif adalah Jean Piaget, beliau mengatakan bahwa kognisi
adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses
berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Kognisi manusia memiliki sebuah
struktur yang terdapat beberapa komponen didalamnya dan tentu saja memiliki
fungsi dalam kehidupan manusia. Struktur kognitif manusia merupakan sebuah
proses mental dasar yang digunakan untuk memperoleh sebuah informasi. Fungsi
dari struktur kognisi manusia antara lain, struktur pembanding, dimana otak
manusia memproses dan membandingkan informasi dengan cara mengidentifikasi
kesamaan dan perbedaan dari
informasi-informasi yang didapat, yang kedua adalah struktur
representasi symbol dan mengubahnya menjadi sebuah informasi (termasuk bahasa
verbal dan non verbal), yang ketiga
adalah struktur alasan logis yang digunakan untuk mengubah pikiran yang abstrak
menjadi pikiran yang sistematis sehingga informasi lebih mudah untuk dipahami.
Kemudian terdapat tiga komponen
dalam struktur kognitif manusia seperti:
1. Skema, yang merupakan dasar dari sebuah
pengetahuan, bagaimana seseorang mempersepsikan dunia disekitarnya.
2. Asimilasi, Akomodasi dan Ekuilibrasi,
asimilasi merupakan hal yang menggunakan skema seseorang untuk menerima atau
menyetujui sesuatu yang baru atau situasi baru. Akomodasi terjadi bila skema
yang telah ada tidak berjalan dengan baik, dan membutuhkan sesuatu untuk
mengubah dan menerima situasi yang baru. Dan ekuilibrasi terjadi bila skema
seseorang dapat menerima beberapa informasi baru melalui proses asimilasi.
3. Tahap perkembangan, tahap perkembangan menurut Piaget terdiri dari sensorimotor,
praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
a.
Sensorimotor (Usia 0-2 tahun), tahap ini anak
memahami bahwa sesuatu itu memang ada, walaupun tidak terlihat.
b.
Praoperasional (Usia 2-7 tahun), selama rentang
usia ini anak mampu berpikir atau mampu memahami simbol-simbol.
c.
Operasional
Konkret (Usia 7-11 tahun), pada usia ini anak mampu berpikir secara logis
atau realistis.
d.
Operasional
Formal (Usia 11 tahun ke atas), pada tahap ini pikiran seseorang terus berkembang
sehingga mampu berpikir secara abstrak dan logis.
Lalu, adakah
hubungannya antara arsitektur komputer dengan struktur kognitif manusia? Tentu
saja ada, dari penjelasan-penjelasan di atas terlihat bahwa adanya hubungan
antar keduanya. Mengapa demikian? Karena, arsitektur komputer tercipta berkat
adanya kognisi atau buah pikir dari manusia. Dimana manusia yang merancang, menciptakan,
dan mengoperasikan komputer, dimana komputer-komputer tersebut memiliki
beberapa persamaan dengan otak manusia, keduanya sama-sama dapat memproses
informasi, hanya saja terkadang komputer dapat melakukan perhitungan atau
pemrosesan data yang lebih cepat dibandingkan dengan otak manusia, karena
sesuai dengan tujuannya bahwa komputer diciptakan untuk membantu mempermudah kehidupan
manusia. Berikut saya tuliskan kelebihan dan kekurangan arsitektur komputer
dibanding dengan struktur kognitif manusia.
Kelebihan :
-
Komputer dapat melakukan perhitungan angka yang
rumit dengan lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan dengan kemampuan
manusia.
-
Komputer juga dapat menerapkan dan mengikuti
aturan dengan lebih konsisten dan menghasilkan kesalahan yang lebih sedikit
dibandingkan dengan manusia.
-
Komputer menampilkan pola matematika yang lebih
baik daripada manusia.
Kekurangan :
-
Semua hasil dari pengolahan informasi visual
amupun verbal terbatas.
-
Otak manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk
mempelajari peraturan-peraturan baru, hubungan-hubungan, konsep-konsep dan
pola-pola yang dapat digeneralisasikan pada situasi-situasi baru. Sedangkan
komputer memiliki kemampuan yang terbatas untuk mempelajari sesuatu bahkan
mengeneralisasikan sesuatu.
-
Komputer tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkan tujuan-tujuan pembelajaran yang baru.
-
Komputer menerima informasi dari seorang manusia
yang sudah memberikan kode-kode terhadap informasi yang ada.
-
Otak manusia dapat merespon sebuah informasi
yang ambigu sedangkan komputer tidak.
Sumber:
0 comments:
Post a Comment