Monday, December 30, 2013

Keindahan yang Mengandung nilai Intrinsik dan Entrinsik
1. Pengertian

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya, baik, elok, atau bagus. Keindahan memiliki nilai abadi, yaitu memiliki daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, dan kedaerahan atau local.
Keindahan dalam arti luasmengandung pengertian ide kebaikan. Meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual.
Keindahan memiliki proporsi yang harmonis, memiliki sususan yang teratur dan berhubungan. Yang indah adalah yang mendatangkan rasa senang, dan pengalaman yang baik.
a. Keindahan Intrinsik
Sifat baik dari benda yang bersangkutan demi kepentingan benda itu sendiri. Penilaian yang berdasarkan apa yang telihat saja oleh mata dan imajinasi seseorang, tanpa mempertimbangkan aspek lain. Contohnya, lukisan. Seorang pelukis biasanya mengekspresikan diri dan perasaannya melalui lukisan. Didalam lukisan tersebut akan terlihat perasaan apa yang sedang dirsakan oleh si pelukis. Perasaan pelukis bisa dilihat dari tema gambaran dan juga pemilihan warna dalam lukisannya.

b. Keindahan Ekstrinsik
Sifat baik dari suatu benda sebagai perantara atau sarana untuk sesuatu hal lainnya. Penilaian yang tidak dilakukan oleh panca indera  dan berkenaan degan aspek kejiwaan. Contohnya dalam bermusik, musisi menggunakan nada, irama, ketukan, dan tempo guna mencapai keindahan dalam musi/lagu yang telah diciptakannya.

2. Hubungan Baik Sesama Manusia

Setiap manusia akan melakukan kontak baik verbal maupun non verbal dengan manusia lainnya. Di dalam suatu organisasi, sebagai manusia, individu akan berusaha melebur ke dalam perilaku. Individu akan berusaha sebisa mungkinuntuk melakukan adaptasi atas perilaku.
Di zaman sekarang ini, kebanyakan orang suah tidak mau lagi memperlihatkan atau menolak untuk memahami dinamika kelompok yang berlaku di tempat mereka berorganisasi. Sistem social yang individualis cenderung lebih berperan bagi mereka dalam melakukan hubungan kerja.
Perlu dipahami bahwa, hal kecil seperti tersenyum dengan sesama , menunjukan sikap ramah, saling membantu, dam berinteraksi dengan rekan kerja itu sangat mempengaruhi dinamika social di tempat seseorang berorganisasi.


3. Contoh Kasus
A, B, C bekerja di satu perusahaan yang sama. Si A orangnya sangat ramah, si B pun begitu, tetapi si C adalah seseorang yang berisfat individualis. Suatu pagi si A menyapa si B, mereka pun melakukan interaksi yang baik. Ketika mereka sedang asyik berinteraksi, si C pun datang. Si A dan B menyapa C dengan ramah, namun si C mengacuhkan sapaan mereka. Begitupun dengan rekan kerja yang lainnya, si C sangat bersikap acuh. Jadi, rekan-rekan kerjanya agak menjauhi si C.

Tanggapan      : seharusnya si C menyadari bahwa interaksi dalam lingkungan bekerjanya itu sangatlah penting, walaupun dengan hal kecil seperti senyum dan menyapa, itu sudah membantunya beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.

0 comments:

Post a Comment

 

la Belle Template by Ipietoon Cute Blog Design